Tesla Tuduh Pabrikan Mobil Listrik China
Curi Teknologi Autopilot
Dalam mengembangkan mobil listrik, banyak perusahaan yang saling bersaing demi mendapatkan teknologi yang hebat dan canggih. Berbagai upaya mereka lakukan meskipun dengan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Salah satunya yaitu dengan membajak SDM yang dimiliki oleh perusahaan saingannya. Terkait dengan adanya perpindahan SDM tersebut, tak pelak membuat perusahaan yang ditinggalkan karyawannya meradang. Berbagai fasilitas sudah mereka berikan, baik itu gaji, pelatihan, peralatan, waktu dan akomodasi lainnya agar para karyawan betah untuk terus bekerja di tempatnya.
Salah satu kejadian yang menjadi perbincangan banyak orang hinga saat ini adalah konflik antara Tesla Inc dan start-up kendaraan listrik asal Tiongkok, Xpeng Motors. Kasus ini bermula ketika salah satu karyawan Tesla, Guangzhi Cao menngundurkan diri untuk bergabung dengan Xpeng Motors. Demi melihat hal itu, Tesla Inc menuduh Cao telah mencuri 300 ribu files kode rahasia pengembangan fitur Auto Pilot Tesla, yang kemudian diduga membagikannya ke perusahaan Xpeng. Sebuah tuduhan yang cukup berat bagi sesama perusahaan yang sedang mengembangkan mobil listrik baru.
Perselisihan tersebut akhirnya di bawa ke ranah hukum. Di dalam laporan dan tuntutannya, Tesla tahun meminta hakim federal U.S agar perusahaan tersebut mendapatkan akses file perusahaan Xpeng's Motors, termasuk komputer milik bos perusahaan. Tentu saja tuntutan itu membuat petinggi Xpeng meradang. Giliran mereka yang selanjutnya menuduh Tesla. sebagai pengganggu, perang atas dugaan pencurian kekayaan intelektual.
Sang insinyur yang menjadi awal mula perselisihan, Guangzhi Cao juga membantah jika dia dituduh mencuri teknologi mobil listrik dari perusahaan yang dia tinggalkan. Ketika bekerja di Tesla, Cao memang mengunduh kode rahasia tersebut, namun itu hanya digunakan untuk mendukung pekerjaannya terutama untuk remote jarak jauh. Dan dia sudah menghapus semua file yang berkaitan dengan data perusahaan sebelum mengundurkan diri.
Di dalam tuntutan lanjutan ketika sidang, Tesla juga meminta Hakim Federal di California menyelidiki mobil otonom buatan Xpeng, membandingkan kode dengan yang dimiliki Tesla. Sampai dengan sidang pengadilan terakhir, Tesla belum bisa memberikan bukti yang cukup untuk menjerat Xpeng's Motors karena dianggap mencuri teknologi mobil listrik terbarunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar